Sabtu, 22 Disember 2012

Penerapan Model Strategi Pemasaran Usaha Kecil Berbasis Web 2.0 Sebagai Upaya Dalam Meningkatkan Daya Saing Industri Kecil

REVIEW 11

2. TINJAUAN PUSTAKA

          Didalam kegiatan bisnis, pemasaran merupakan suatu fungsi yang secara langsung menentukan penjualan (sales) dan kegiatan yang mempunyai cakupan yang luas karena selain mencakup bagian internal juga mencakup bagian eksternal perusahaan. Kotler (2006;6) mengemukakan bahwa “pemasaran merupakan proses sosial dan majerial dimana individu atau kelompok bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya melalui kreativitas, penawaran dan pertukaran nilai produk dengan yang lain”. Amarican Marketing Association mengemukakan bahwa “pemasaran” sebagai “suatu proses perencanaan dan eksekusi, mulai dari tahap konsepsi, penetapan harga, promosi hingga distribusi barang-barang, ide-ide dan jasa-jasa, untuk melakukan pertukaran yang memuaskan individu dan lembaga-lembaganya”. Kedua pendapat tersebut menunjukkan bahwa pemasaran membutuhkan strategi yang diungkapkan dalam rencana-rencana yang realistis yang dihubungkan dengan kemungkinan memperoleh keuntungan.
          Strategi bisnis dan keunggulan bersaing sangat penting untuk dijadikan pedoman dalam pengembangan strategi pemasaran. Para pengambil keputusan pemasaran dilibatkan alam proses perencanaan bisnis pada tiga hal penting yaitu; (1) peran serta dalam analisis dan perencanaan strategik perusahaan, (2) melayani bersama manajer fungsional lain sebagai anggota tim perencaanan startegik unit bisnis dan (3) mengembangkan dan melaksanakan rencana-rencana pemasaran strategik untuk pasar yang dilayani perusahaan cravens (2007;63), selanjutnya dalam perencanaan strategik kepala eksekutif pemasaran bertanggungjawab dalam (1) perumusan strategi perusahaan, (2) mengembangkan strategi pemasaran unit bisnis dalam mendukung prioritas perusahaan (Cravens 2007;64).
          Adapun esensi analisis situasi pemasaran merupakan kegiatan yang mencakup penganlisaan pasar, segmentasi pasar dan penganalisaan persaingan yang bertujuan untuk mengetahui peluang dan ancaman dalam pemasaran yang dihubungkan dengan kekuatan dan kelemahan internal perusahaan, Sebaaimana telah disinggung terdahulu untuk kegiatan analisis situasi pemasaran perusahaan memerlukan informasi pemasaran tentang lingkungan pemasaran makro dan mikro , karena itu peusahaan memerlukan sistem informasi pemasaran (marketing information system).
          Informasi pemasaran didefinisikan diantara para ahli banyak yang sejalan dengan konsep Kotler (2006;126), yang menekannkan bahwa sistem informasi pemasaran ialah “suatu proses pengumpulan, pengolahan dan penyajian data menjadi informasi yang dilakukan secara sistematik untuk dijadikan masukan dalam pengambilan keputusan dalam menganalisis, perencanaan, implementasi dan pengendalian pemasaran “. Untuk memperoleh informasi pemasaran, produsen harus menganalisis lingkungan pemasaran makro (ekonomi, teknologi, sosial budaya, peraturan/kebijakan pemerintah, politik dan demographi) dan lingkungan pemasaran mikro (pemasok, pesaing, pasar/pelanggan, perantara dan publik). Informasi tentang lingkungan pemasaran (makro dan mikro) mempunyai ciri cepat berubah sejalan dengan perkembangan dunia bisnis, karena itu produsen yang menginginkan strategi pemasaran yang terarah harus selalu mempertimbangkan faktor-faktor lingkungan pemasaran tersebut.
        Analisis situsi pemasaran adalah identifikasi peluang pemasaran sebagai dasar untuk perancangan strategi pemasaran (designing marketing strategy). Didalam hal ini strategi pemasaran mencakup penargetan pasar dan analisis penempatan, pemilihan strategi pemasaran dan pengembangan serta penempatan produk. Strategi pasar sasaran mengidentifikasikan bagaimana suatu usaha menghubungkan pasar dengan produk. Untuk memilih pasar sasaran perlu dipertimbangkan ; daya tarik segmen dan sumber daya kekuatan bisnis perusahaan di suatu segmen. Keputusan pasar produk merupakan “focal point” dari strategi pemasaran karena pentargetan pasar sebagai dasar untuk penetapan tujuan dan pengembangan strategi penempatan (Cravens 2007;71)
          Tahap pelaksanaan dan pengelolaan strategi pemasaran harus memperhatikan perancangan organisasi pemasaran yang efektif, pelaksanaan dan pengendalian strategi serta pemakaian sistem informasi untuk perencanaan dan manajemen dari strategi pemasaran. Dengan demikian strategi pemasaran merupakan prinsip yang menyeluruh untuk mencapai tujuan-tujuan pemasaran dan bisnis yang mencakup keputusan-keputusan pengeluaran pemasaran, bauran pemasaran dan aplikasi pemasanan. Lebih lanjut Kotler (2007;98) membagi strategi pemasaran menjadi tiga bagian penting, yaitu : (1) strategi pasar sasaran dan strategi penempatan produk, (2) bauran pemasaran dan anggran pemasaran, serta (3) strategi pemasaran yang menyeluruh dikaitkan dengan tujuan serta sasaran penjualan, pangsa pasar dan keuntungan. Dalam hal ini, tujuan pemasaran merupakan arah bagi perusahaan untuk merumuskan alternatif strategi pemasaran.
Strategi pemasaran industri kecil diarahkan untuk memenangkan persaingan di suatu pasar sasaran. Suatu persaingan akan dimenangkan jika strategi pemasaran produsen mampu menciptakan strategi bersaing (competitive strategy) yang mempunyai keunggulan bersaing dikemukakan oleh Porter (1991;xvi). ”Strategi bersaing merupakan suatu kombinasi antara tujuan yang diperjuangkan perusahaan dengan alat (kebijakan) yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut atau pencarian posisi yang menguntungkan dalam suatu industri sebagai tempat persaingan”. Dalam memilih suatu strategi bersaing ada dua faktor yang perlu dipertimbangkan yaitu; daya tarik suatu industri untuk memberikan tingkat laba jangka panjang dan penentuan posisi relatif dalam suatu industri. Dengan demikian tujuan strategi bersaing adalah menemukan posisi perusahaan dalam suatu industri yang memungkinkan suatu perusahaan dapat melindungi diri terhadap tekanan persaingan atau mempengaruhi tekanan secara positif
          Konsep pemasaran stratejik yang sedang berkembang dalam mengahadapi keadaan pasar yang bergejolak adalah Market-Based Management, Market Driven Strategy dan Market orientation. Konsep market-based dan market driven tercakup dalam framework dari strategi yang berorientasi pada pasar yang mencakup company (C1), customer (C2), serta competitor (C3) dan berusaha memberikan nilai ungul pada pelanggannya untuk mencapai keunggulan posisional di pasar global, karena orientasi utamanya adalah untuk memperbaiki akses pasar (Gray dan Hooley 20002 ; Noble, Sinha, dan Kumar 2002, Hult, G. T. M., & Ketchen, D. J. 2001).
          Perusahaan yang menggunakan orientasi pasar mendapatkan keuntungan yang unggul secara selektif dengan memelihara pelanggan dan keuntungan yang potensial (Jaworski, Kohli dan Sahay, 2000; Best, 2000). Day (1994) menyatakan bahwa perusahaan yang berorientasi pada pasar memiliki proses-proses untuk mengumpulkan intelegensi pasar mengenai para pelanggan dan para pesaing dan mengintegrasikan mereka dengan proses-proses pembuatan keputusan strategis dan melalui peningkatan reputasi perusahaan yang merupakan aset tidak berwujud yang merupakan sumber dalam penciptakan superior customer value bagi stakeholder yang merupakan salah satu dimensi atau elemen penting dalam membangun daya saing suatu industry
          Menurut pandangan Day (1999:6) strategi merupakan pernyataan direksional yang mencakup sejumlah dimensi dalam meningkatkan daya saing, yaitu arena, advantage, acces dan activities. Dimensi-dimensi itu saling tergantung dan secara kolektif menentukan strategi. Perusahaan harus memilih dan menetapkan pasar sasaran untuk dilayani, menempatan sesuatu yang membedakan perusahaan dengan pesaing, melakukan komunikasi dan menggunakan saluran distribusi untuk mencapai pasar sasaran, serta menentukan dan melaksanakan skala dan cakupan aktivitas yang tepat.
          Dimensi lainnya yaitu adaptation sebagai hal pencapaian yang penting dari suatu strategi dalam mengatasi ancaman dan memanfaatkan peluang (Day, 1999:6) yang dapat terlihat pada gambar 1 dibawah ini : 

          Dimensi lain , yaitu adaptation dan accountability. Adaptation merupakan dimensi penting dari suatu strategi dalam merespons perubahan pasar yang dinamis, mengatasi ancaman dan memanfaatkan peluang. Adapt atau adaptation, suatu pendekatan yang menyatakan kejelian dari sebuah perusahaan untuk mengadaptasi perubahan situasi lingkungan yang terjadi. (Sucherly 203;23)
          Hasil dari pencapain model ini adalah , peningkatan volume penjualan (sales volume), kepuasan dan loyalitas pelanggan (customer satisfaction and loyalty), prosentase kenaikan
pangsa pasar (market share), Profitabilitas (profitbility), Pertumbuhan keuntungan , serta Return On Investment (ROI)


          Studi yang dilakukan oleh PT Sarana Jabar Ventura , dimana PT. Sarana Jabar Ventura (PT. SJV) sebagai perusahaan modal ventura daerah pertama di Indonesia yang bertujuan untuk membina pengusaha kecil dengan penyertaan modal dan bimbingan manajemen merupakan bentuk nyata pola kemitraan yang ada di Jawa Barat. Pendirian PT. SJV diprakarsai oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia, Bapak Mar’i.e. Muhammad. Selanjutnya direalisasikan oleh para pengusaha Jawa Barat dengan mengumpulkan sejumlah dana sebagai modal PT. SJV untuk diteruskan pada para pengusaha kecil di Jawa Barat. Dengan demikian PT. SJV merupakan bentuk nyata kemitraan yang dikembangkan untuk lebih mempercepat proses pembinaan pengusaha kecil dengan prinsip saling membutuhkan, memperkuat dan menguntungkan.

3. METODOLOGI PENELITIAN

          Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu menggunakan metode eksperimen, dimana pada tahap awal dirancang kriteria model strategi pemasaran usaha kecil berbasis web 2.0 yang akan dijadikan percobaan melalui need assesment, kemudian dilanjutkan dengan membuat perancangan sistem web 2.0 berdasarkan model strategi pemsaran usaha kecil yang akan diterapkan. Pada tahap selanjutnya dilakukan uji coba implementasi pada sistem web 2.0 dengan menggunakan model strategi pemasaran usaha kecil yang akan diterapkan dan jenis usaha kecil pada satu industry kecil yang ditetapkan, kemudian dilakukan juga uji coba pada sistem pemasaran konvensional dengan model strategi pemasaran usaha kecil dan usaha kecil yang membuat produk yang sama dan pada industri yang sama. Adapun bagan atau gambaran tahapan pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada gambar dibawah ini


Nuli Rahayu (25211272)/2EB09
Fakultas Ekonomi
2011 - 2012





Tiada ulasan:

Catat Ulasan