Jumaat, 16 Disember 2011

BAB 5 Manajemen dan Organisasi

1.  MANAJEMEN

PENGERTIAN DAN PERANAN MANAJEMEN

Definisi manajemen menurut Profesor Oei Liang Lee adalah Ilmu dan Seni merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasi serta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dapat disimpulkan manajemen mempunyai 5 fungsi :
1.       Perencanaan (Planning)
2.       Pengorganisasian (Organizing)
3.       Pengarahan (Directing)
4.       Pengkoordinasian (Coordinating)
5.       Pengawasan (Controlling)
Peranan manajemen di sini dihubungkan dengan fungsi manajemen, yaitu :
1.  Planning (Perencanaan)
Adalah proses kegiatan pemikiran, dugaan dan penentuan prioritas-prioritas yang harus dilakukan secara rasional sebelum melaksanakan tindakan yang sebenarnya.
2. Organizing (Pengorganisasian)
Adalah proses penyusunan pembagian kerja ke dalam unit-unit kerja dan fungsi-fungsinya serta penempatan orang yang menduduki fungsi-fungsinya tersebut secara tepat.
3.  Directing (Pengarahan)
Adalah mengarahkan bawahan, sehingga pimpinan secara manusiawi bisa mengikat bawahan untuk bekerja sama secara sukarela menyumbangkan tenaganya seefisien dan seefektif mungkin untuk mencapai tujuan organisasi.
4. Koordinasi
Adalah agar terdapat komunikasi atau kesesuaian dari berbagai kepentingan dan perbedaan kegiatan sehingga tercapai tujuan organisasi.
5.Controlling (Pengawasan)
Adalah perbaikan-perbaikan yang perlu dilakukan jika terjadi penyimpangan pelaksanaan dari perencanaan.


LATAR BELAKANG SEJARAH MANAJEMEN

Manajemen Ilmiah
Sejak buku karangan Frederick W. Taylor berjudul The Principles of Scientific Management, tahun 1911, Tylor dikenal sebagai Bapak Manajemen Ilmiah.
Dalam bukunya Tylor mengemukakan beberapa prinsip dalam melakukan pekerjaan, yaitu :
1. Semua pekerjaan dapat diobservasi dan dianalisis guna menentukan cara terbaik untuk menyelesaikannya.
2. Orang yang tepat untuk memangku jabatan dapat dipilih dan dilatih secara ilmiah.
3. Kita dapat menjamin bahwa cara terbaik tersebut diikuti dengan menggaji pemegang jabatan dengan dasar insentif, yaitu menyamakan gaji dengan hasil kerjanya.
4. Menempatkan manajer dalam perencanaan, persiapan, dan pemeriksaan pekerjaan.


FUNGSI DAN PROSES MANAJEMEN

Fungsi-fungsi manajemen adalah kegiatan kerja manajer dalam merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasi, dan mengawasi.
Proses Manajemen
Adalah serangkaian keputusan dan kegiatan kerja yang mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasi, dan mengawasi.

             CIRI-CIRI MANAJER PROFESIONAL

Ciri-ciri manajemen profesional dalam pengembangan mutu SDM dapat dilihat dari sisi operasional dan  manajerial yakni :
1.       Berbudaya korporat: transparansi, independensi,  responsif, akuntabilitas, dan kejujuran.
2.       Dukungan manajemen puncak.
3.       Bermanfaat untuk kepentingan internal dan juga eksternal organisasi.
4.       Berorientasi   ke masa depan dengan pendekatan holistik.
5.       Berdimensi jangka panjang dan bersinambung.
6.       Sistem nilai-prinsip efisiensi dan efektivitas.
7.       Dilakukan secara terencana/terprogram.
8.        Monitoring dan evaluasi serta umpan balik.
9.       Dilakukan oleh pelaku dan tentunya pimpinan unit yang memiliki :

  •  Kompetensi atau keahlian dan pengalaman panjang di bidangnya.
  •  Sifat haus pada tantangan-tantangan.
  •  Sikap dan ketrampilan inovatif, kreatif, inisiatif dan efisien.
  •  Integritas tinggi.
  •  Sifat menghargai profesi lain.
  •  Sifat yang selalu siap menghadapi setiap resiko.

10.   Bertanggungjawab atas setiap kata dan perbuatannya.
11.   Penggunaan teknologi tepat guna.
12.   Kepemimpinan dalam membangun komitmen.
13.   Partisipasi aktif semua anggota.
14.   Kerjasama Tim.
15.   Pemberian penghargaan pada tiap karyawan yang berprestasi (kompensasi termasuk peluang pendidikan-pelatihan lanjutan dan promosi karir).
16.   Persuasi pada karyawan yang kurang berprestasi untuk menjadi yang terbaik melalui konsultasi/ bimbingan dan pendidikan pelatihan bersinambung.



KETERAMPILAN MANAJEMEN YANG DIBUTUHKAN


Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer
membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar.
Ketiga keterampilan tersebut adalah:
1.Keterampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.
3. Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu :
1. Keterampilan manajemen waktu
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.
2. Keterampilan membuat keputusan
      Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.

sumber : http://mifta-huljannah.blogspot.com/search/label/PENGANTAR%20BISNIS?updated-max=2011-11-20T15:37:00%2B07:00&max-results=20

Tiada ulasan:

Catat Ulasan