REVIEW 4
This research wants to investigate whether such variables profitability, assets and fixed asset ratio influenced debt policy in KOPMA UNY. We were choose these variables cause many factors can affect debt decision. We examined by using linear regression.
The result shows that the three variables have positive and significant influences to debt. It was proved by t tests and coefficients. Profitability (PROF) has coefficient of 1,799 with t-test of 10,055 and significance of 0,000, ASET has coefficient of 0,579 with t-test of 3,735 and significance of 0,001 and fixed asset ratio (FAR) has coefficient of 0,185 with t-test of 4,822 and significance of 0,000. The goodness of fit (R2) is 0,468 which mean that variables choosed can explaine the dependent variable by 46,8 percents. The numbers was quiet enough to be an estimator.
KOPMA UNY has opportunity to expand their business, with a good performance on these variables. They can attain the sources of fund such as banking and others.
A. LATAR BELAKANG
Dalam tatanan perekonomian Indonesia, koperasi merupakan salah satu kekuatan ekonomi yang tumbuh dikalangan masyarakat luas sebagai pendorong tumbuhnya ekonomi nasional dengan berasaskan kekeluargaan; dan (4) Koperasi Indonesia bertujuan mensejahterakan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan ekonomi nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Dalam menjalankan usaha koperasi diarahkan pada usaha yang berkaitan langsung dengan kepentingan anggota, baik untuk menunjang usaha maupun kesejahteraannya. Melihat kebutuhan anggota beraneka ragam, maka usaha koperasi multipurpose yaitu koperasi yang mempunyai beberapa bidang usaha,misalnya simpan pinjam, perdagangan, produksi, konsumsi, kesehatan, dan pendidikan. KOPMA menjadi tumpuan dan wadah bagi mahasiswa dan kalangan civitas akademika serta merupakan salah satu kelembagaan bisnis dalam mendukung pengembangan kewirausahaan di kampus. Agar KOPMA dapat melakukan peranannya dengan baik, maka KOPMA harus dikelola secara produktif, efektif, dan efisien untuk mewujudkan pelayanan usaha yang dapat meningkatkan nilai tambah dan manfaat sebesar besarnya bagi anggotanya, sehingga mampu bersaing dengan badan usaha yang lainnya. Pengelolaan yang dimaksud adalah seluruh komponen yang ada dalam perusahaan seperti pemasaran, produksi, keuangan, personil, pembelian, sistem informasi manajemen dan organisasi.
Kinerja KOPMA merupakan ukuran yang dipakai menilai kondisi KOPMA, dipengaruhi oleh faktor internal terdiri dari manajemen, keuangan dan sumber daya manusia serta faktor eksternal. Faktor-faktor ini harus dikelola secara baik, sehingga dapat mencapai kinerja KOPMA yang optimal. Dipandang dari simpul-simpul pemikiran stratejik bahwa kinerja KOPMA dapat ditentukan oleh faktor internal terdiri dari peran serta anggota, manajemen, keuangan dan sumber daya manusia serta faktor eksternal. Koperasi menurut UU perkoperasian nomor 25 tahun 1992 pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melaksanakan kegiatannya berdasar prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Dilihat dari definisi koperasi bukanlah organisasi perkumpulan modal (akumulasi modal) tetapi merupakan perkumpulan orang-orang dengan berasaskan sosial, gotong royong dan tanggung jawab. Akan tetapi sebagai badan usaha didalam menjalankan kegiatan usahanya tetap memerlukan modal. besar kecilnya modal koperasi akan berpengaruh pada aktivitas koperasi itu sendiri, sehingga faktor modal merupakan faktor yang mempengaruhi kinerja koperasi.
Salah satu alternatif bagi koperasi dalam memenuhi kebituhan modal tersebut adalah dengan menerbitkan hutang. Secara teoritis hutang dapat diperoleh dengan menerbitkan surat hutang (obligasi) atau kredit dari pihak ketiga (perbankan). Pada sisi lainnya kebijakan hutang juga mengalami kerentanan terhadap konflik kepentingan (conflict of interest) antara pemegang saham (anggota koperasi), pengelola dengan kreditor (bank atau bodholders). Terjadinya konflik yang disebut sebagai agency conflict disebabkan pihak pihak terkait mempunyai kepentingan yang saling bertentangan. Konflik antara manajer/pengelola dengan anggota koperasi dalam keputusan pendanaan terjadi disebabkan anggota hanya peduli dengan resiko sistemik karena mereka berinvestasi atau menjalankan usahanya pada portfolio yang terdiversifikasi dengan baik seperti kredit pada anggota, swalayan, kantin, cafe, fotokopi, jasa pengantaran dan sebagainya. Sebaliknya pengelola menginginkan berkerja profesional dengan target memaksimalkan keuntungan. Rumusan masalah yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah bagaimana tingkat keuntungan, rasio aktiva tetap dan ukuran koperasi mempunyai pengaruh terhadap kebijakan utang koperasi mahasiswa (KOPMA UNY)? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor seperti tingkat keuntungan, rasio aktiva tetap dan ukuran koperasi dalam mempengaruhi kebijakan utang koperasi mahasiswa (KOPMA UNY).
Penelitian ini diharapkan memberikan hasil yang dapat dijadikan sebagai bahan referensi pengambilan keputusan mengenai kebijakan utang sehingga mampu meningkatkan kinerja dan kemajuan KOPMA UNY.
Abstract
The result shows that the three variables have positive and significant influences to debt. It was proved by t tests and coefficients. Profitability (PROF) has coefficient of 1,799 with t-test of 10,055 and significance of 0,000, ASET has coefficient of 0,579 with t-test of 3,735 and significance of 0,001 and fixed asset ratio (FAR) has coefficient of 0,185 with t-test of 4,822 and significance of 0,000. The goodness of fit (R2) is 0,468 which mean that variables choosed can explaine the dependent variable by 46,8 percents. The numbers was quiet enough to be an estimator.
KOPMA UNY has opportunity to expand their business, with a good performance on these variables. They can attain the sources of fund such as banking and others.
Key words : debt, profitability, asset, fixed asset ratio
Dalam tatanan perekonomian Indonesia, koperasi merupakan salah satu kekuatan ekonomi yang tumbuh dikalangan masyarakat luas sebagai pendorong tumbuhnya ekonomi nasional dengan berasaskan kekeluargaan; dan (4) Koperasi Indonesia bertujuan mensejahterakan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan ekonomi nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Dalam menjalankan usaha koperasi diarahkan pada usaha yang berkaitan langsung dengan kepentingan anggota, baik untuk menunjang usaha maupun kesejahteraannya. Melihat kebutuhan anggota beraneka ragam, maka usaha koperasi multipurpose yaitu koperasi yang mempunyai beberapa bidang usaha,misalnya simpan pinjam, perdagangan, produksi, konsumsi, kesehatan, dan pendidikan. KOPMA menjadi tumpuan dan wadah bagi mahasiswa dan kalangan civitas akademika serta merupakan salah satu kelembagaan bisnis dalam mendukung pengembangan kewirausahaan di kampus. Agar KOPMA dapat melakukan peranannya dengan baik, maka KOPMA harus dikelola secara produktif, efektif, dan efisien untuk mewujudkan pelayanan usaha yang dapat meningkatkan nilai tambah dan manfaat sebesar besarnya bagi anggotanya, sehingga mampu bersaing dengan badan usaha yang lainnya. Pengelolaan yang dimaksud adalah seluruh komponen yang ada dalam perusahaan seperti pemasaran, produksi, keuangan, personil, pembelian, sistem informasi manajemen dan organisasi.
Kinerja KOPMA merupakan ukuran yang dipakai menilai kondisi KOPMA, dipengaruhi oleh faktor internal terdiri dari manajemen, keuangan dan sumber daya manusia serta faktor eksternal. Faktor-faktor ini harus dikelola secara baik, sehingga dapat mencapai kinerja KOPMA yang optimal. Dipandang dari simpul-simpul pemikiran stratejik bahwa kinerja KOPMA dapat ditentukan oleh faktor internal terdiri dari peran serta anggota, manajemen, keuangan dan sumber daya manusia serta faktor eksternal. Koperasi menurut UU perkoperasian nomor 25 tahun 1992 pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melaksanakan kegiatannya berdasar prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Dilihat dari definisi koperasi bukanlah organisasi perkumpulan modal (akumulasi modal) tetapi merupakan perkumpulan orang-orang dengan berasaskan sosial, gotong royong dan tanggung jawab. Akan tetapi sebagai badan usaha didalam menjalankan kegiatan usahanya tetap memerlukan modal. besar kecilnya modal koperasi akan berpengaruh pada aktivitas koperasi itu sendiri, sehingga faktor modal merupakan faktor yang mempengaruhi kinerja koperasi.
Salah satu alternatif bagi koperasi dalam memenuhi kebituhan modal tersebut adalah dengan menerbitkan hutang. Secara teoritis hutang dapat diperoleh dengan menerbitkan surat hutang (obligasi) atau kredit dari pihak ketiga (perbankan). Pada sisi lainnya kebijakan hutang juga mengalami kerentanan terhadap konflik kepentingan (conflict of interest) antara pemegang saham (anggota koperasi), pengelola dengan kreditor (bank atau bodholders). Terjadinya konflik yang disebut sebagai agency conflict disebabkan pihak pihak terkait mempunyai kepentingan yang saling bertentangan. Konflik antara manajer/pengelola dengan anggota koperasi dalam keputusan pendanaan terjadi disebabkan anggota hanya peduli dengan resiko sistemik karena mereka berinvestasi atau menjalankan usahanya pada portfolio yang terdiversifikasi dengan baik seperti kredit pada anggota, swalayan, kantin, cafe, fotokopi, jasa pengantaran dan sebagainya. Sebaliknya pengelola menginginkan berkerja profesional dengan target memaksimalkan keuntungan. Rumusan masalah yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah bagaimana tingkat keuntungan, rasio aktiva tetap dan ukuran koperasi mempunyai pengaruh terhadap kebijakan utang koperasi mahasiswa (KOPMA UNY)? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor seperti tingkat keuntungan, rasio aktiva tetap dan ukuran koperasi dalam mempengaruhi kebijakan utang koperasi mahasiswa (KOPMA UNY).
Penelitian ini diharapkan memberikan hasil yang dapat dijadikan sebagai bahan referensi pengambilan keputusan mengenai kebijakan utang sehingga mampu meningkatkan kinerja dan kemajuan KOPMA UNY.
Nuli Rahayu (25211272)/2EB09
Fakuktas Ekonomi
2011 - 2012
Tiada ulasan:
Catat Ulasan